Laman

Rabu, 28 Oktober 2009

Cantik

Gadis kampung ku pulang mandi sore di sungai.

Jalan menanjak perlahan
Lehernya mengeras halus menjungjung cucian
Bahu terbuka ada butir air seakan mutiara jatuh perlahan
Matanya melirik tanah jari kaki mencekam kokoh

Kami selisih
Dia senyum

Kain melilit trubuhnya terkuak sedikit ke tepi
Kutoleh tampak betis penuh padi
Gontai macan tutul asli
Terbayang sampai kini

Gimut. Jakarta Juni 2009

Tidak ada komentar: